Jurusan Saintek Tapi Rasa Soshum? Emang Ada?!

Halo teman-teman!

Siapa nih yang masih bingung lulus SMA mau ngelanjutin kuliah kemana, ya? Mau ambil jurusan apa ya?

Nah, kebetulan banget nih teman-teman, aku mau sedikit cerita sekaligus mengenalkan salah satu program studi yang bisa menjadi referensi untuk teman-teman. Program studi ini termasuk unik dan masih jarang diketahui orang. Walaupun demikian, persaingan untuk masuk ke prodi ini cukup sulit. Prodi ini bisa banget jadi pilihan, terutama untuk sobat saintek yang ingin linjur (lintas jurusan) ke soshum, tetapi merasa eman-eman karena sebelumnya sudah menekuni bidang saintek. 

Sebelum mengulik lebih dalam tentang prodi apa sih yang dimaksud, aku mau sedikit cerita nih teman-teman...

Singkat cerita, dulu saat mau masuk kuliah aku bingung banget mau ngelanjutin kemana. Aku konsultasi ke guru BK di SMA. Saat konsultasi, beliau tanya: "Mbak, kamu mau jurusan apa?" terus aku jawab: "Sebenarnya kemarin saya pengen masuk gizi, Pak. Tapi sekarang pengennya jurusan yang tetap saintek tapi enggak saintek-saintek banget aja, Pak". Guru BK ku sempat bingung dengan maksudku, hingga akhirnya beliau memintaku untuk kembali konsultasi lagi keesokan harinya. Sesuai dengan janjinya, esok harinya beliau memberikan opsi pilihan beberapa jurusan, salah satunya adalah jurusanku sekarang. Aku langsung tertarik untuk mengulik tentang jurusan tersebut karena nama prodinya unik. Searching sana-sini, konsultasi terus dengan guru BK, (repeat), meyakinkan diri, tawakal, dan akhirnya alhamdulillah bisa lolos! YEAY!

So, tanpa basa-basi lagi............

Yuk kenalan dengan program studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP) UGM!

Perlu diketahui, program studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP) merupakan salah satu program studi di Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Program studi ini satu departemen dengan program studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (EPA). Bedanya, untuk prodi PKP lebih condong kepada komunikasi dan sosial, sementara prodi EPA lebih condong kepada ekonomi dan bisnis. Selama berkuliah di PKP, aku merasa sangat senang karena keinginanku saat mau mendaftar kuliah tercapai. Dosen pengajarnya friendly sekali! Disini, aku disuguhi nuansa perkuliahan saintek rasa soshum. Bagaimana tidak? Mata kuliah yang diberikan benar-benar setengah saintek dan setengah soshum. Aku sendiri merupakan angkatan 2019, yang mana angkatanku adalah angkatan pertama yang menggunakan kurikulum baru. Jadi, mata kuliahku di semester 1 berbeda dengan mata kuliah katingku di semester 1. Uniknya, di prodi ini aku tidak mendapat mata kuliah dasar saintek, seperti matematika, kimia, fisika, dan biologi. Loh kok bisa? Aku juga tidak tahu hihihi. Terus, kalo gitu kok masuk ranah saintek sih? Mana mata kuliah sainteknya? Kalem, jadi mata kuliah sainteknya itu kayak udah dibuat lebih spesifik. Paling banyak sih tentang biologi, tetapi biologi tumbuhan dan tertentu gitu, tentang pertanian, karena kan masih masuk di fakultas pertanian hihihi ^^

Semester 1, sistem KRSannya masih dipaketkan dari fakultas. Nah, aku mendapat mata kuliah umum bahasa Indonesia dan Pendidikan Pancasila. Kemudian ada mata kuliah pengantar ilmu pertanian, botani, agronomi, mikrobioma, manajemen dan ekonomi pertanian, serta sosiologi pertanian. WUIHHH asyik, bukan?

Semester 2, sistem KRSannya masih dipaketkan juga dari fakultas. Aku mendapat mata kuliah umum Pendidikan Pancasila. Kemudian mendapat mata kuliah statistika, biokimia, genetika, penyuluhan dan komunikasi pertanian, watak dan sifat tanah, ekosistem pertanian, serta dasar fisiologi tumbuhan. Wow! Kalau semester 2 kemarin cenderung banyak mata kuliah sainteknya, ya:)

Semester 3, sistem KRSannya sudah mulai war alias cari kelas sendiri. Nah, kebetulan semester 3 ini aku mengambil mata kuliah klimatologi, ilmu usaha tani, perlindungan tanaman, komunikasi massa, metode dan teknik penyuluhan dan komunikasi pertanian, pendidikan orang dewasa, psikologi komunikasi, dan periklanan. Untuk mata kuliah pilihan di semester ini ada tiga, yaitu psikologi komunikasi, periklanan, dan jurnalisme. Tetapi, aku memilih mata kuliah pilihan psikologi komunikasi dan periklanan. Nah, semester ini sih bener-bener kerasa lebih banyak mata kuliah soshumnya! Asyik banget deh, asli! Bener-bener berasa anak IPC hihi

Untuk semester 4 ke atas aku belum merasakan, jadi belum bisa berbagi informasi hehehe :) Soon ya, aku sharing lagi di part selanjutnya.

Oh iya, jangan lupa ya, karena masih tergolong cluster saintek, jadi jangan kaget kalau tetap ada praktikum ^^

Untuk informasi lebih lengkap tentang program studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, teman-teman bisa mengunjungi akun instagram resminya di: @prodipkp.ugm serta bisa mengunduh brosur pengenalan prodi PKP di link: http://faperta.ugm.ac.id/2014/site/download/files/brosur_prodi_2015/release-PKP.pdf

Semoga sharing ku ini bisa bermanfaat untuk teman-teman semua. Aamiin. 
Ingat, untuk selalu berjuang, berdoa, tawakal, dan selalu bersyukur dengan apa yang kamu miliki, karena bisa jadi diluar sana banyak orang yang ingin berada diposisimu sekarang :) 
Terima kasih sudah membaca sampai selesai :)
SEMANGAT SEMUANYA! :) see you!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seperti Ini Cara Pers Dapat Bertahan di Era Globalisasi

Melakukan inovasi pada perusahaannya  dapat membantu pers agar tetap bertahan di era globalisasi ini . Inovasi yang dimaksud dapat berupa pengembangan dalam segi teknologi, tetapi juga tidak hanya terbatas pada segi teknologi saja. Perusahaan pers harus mampu mengembangkan dan meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia di dalamnya terlebih dahulu dengan  people management , agar memiliki sikap  critical thinking, problem solving,  dan kreatif. Sikap  critical thinking  yang dimaksud adalah agar SDM perusahaan pers dapat terampil dalam mengkonseptualisasikan dan menganalisis isu yang sedang hangat diperbincangkan oleh masyarakat dengan mempertimbangkan bobot kualitas dari berita itu sendiri agar tidak menjadi berita  hoax . Sikap  problem solving  yang dimaksud adalah agar SDM pers dapat menemukan solusi ketika suatu saat terjadi hal diluar prediksi. Misalnya, eksistensi pers cetak konvensional yang semakin lama mungkin akan meredup, seh...
Baca selengkapnya

Cofas Online? Nggak Kalah Seru Dong!

Kondisi pandemi yang tak kunjung usai membuat banyak perubahan dalam melakukan aktivitas. Kegiatan yang seharusnya dilaksanakan secara langsung dengan bertatap muka harus dialihkan menjadi bertatap maya. Berbagai kegiatan terpaksa dilakukan secara online melalui layar gadget . Kegiatan belajar mengajar, gathering , bahkan event dilakukan secara online . Kegiatan orientasi mahasiswa baru UGM, atau yang lebih dikenal dengan sebutan PPSMB UGM tahun 2020 juga dilaksanakan secara online . Lalu, apakah euphoria -nya masih terasa sama seperti PPSMB tahun-tahun sebelumnya???   PPSMB online tentunya berbeda dengan PPSMB offline seperti tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan pengenalan mahasiswa baru pada dunia perkuliahan dilakukan secara virtual oleh cofas. Apasih Cofas itu? Cofas merupakan kependekan dari Co-Fasilitator. Cofas menjadi orang pertama yang bertemu dan menyambut Gadjah Mada Muda. Cofas bertugas menjadi pendamping sekaligus teman yang dekat bagi Gamada. Nah, kali ini aku akan be...
Baca selengkapnya